ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Biak Numfor

Dubes Jepang Hadiri Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II di Kabupaten Biak Numfor Papua 

Kami berjanji kepada arwah para korban perang untuk senantiasa berupaya membangun perdamaian dan kemakmuran dunia

Penulis: Fiona Sihasale | Editor: M Choiruman
Tribun-Papua.com
ZIARAH - Dubes Jepang Untuk Indonesia - Dubes Jepang Untuk Indonesia,Masaki Yasushi saat memberikan Penghormatan di Monumen Perang Dunia II dalam kegiatan ziarah yang menjadi rangkaian Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II di Kabupaten Biak Numfor Papua.  

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Fiona Sihasale

TRIBUN-PAPUA.COM, BIAK NUMFOR - Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi menghadiri Upacara Peringatan Bersama 2025 di Monumen Perang Dunia II Paray, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, Rabu (10/9/2025).

Kedatangan Dubes bersama rombongan peziarah dari Jepang itu sekaligus menandai peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II.

Baca juga: Dubes Jepang dan Bupati Markus Bahas MBG Untuk Pelajar Biak Numfor

Dalam upacara tersebut, Dubes Masaki menyampaikan ucapan dukacita, meletakkan bunga di monumen, dan memberikan penghormatan kepada para korban perang. 

"Kami berjanji kepada arwah para korban perang untuk senantiasa berupaya membangun perdamaian dan kemakmuran dunia. Kami juga berdoa agar mereka menjaga kemakmuran tanah air kami, Jepang,” ungkapnya.

Selain menghadiri upacara penghormatan, Dubes Jepang juga meninjau langsung pelaksanaan program Model Business Group (MBG) di Biak Numfor. 

Program kerja sama ini menjadi perhatian khusus Pemerintah Jepang karena Biak Numfor merupakan satu-satunya kabupaten di Tanah Papua yang mendapatkan dukungan langsung melalui UNICEF. 

Bupati Biak Numfor, Markus Mansnembra, sebelumnya mengapresiasi kehadiran Dubes Jepang di daerahnya. 

Baca juga: DPRK Biak Numfor Minta Pemkab Siapkan Ambulans Laut Untuk Masyarakat

“Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Biak Numfor, kami menyampaikan terima kasih kepada Dubes Jepang dan seluruh mitra, termasuk pimpinan BGN serta UNICEF, yang telah hadir di Biak. Program MBG ini sangat membantu anak-anak kita yang membutuhkan perhatian,” ujar bupati 

Markus Mansnembra menambahkan, kehadiran Dubes Jepang sekaligus mempertegas komitmen kerja sama dalam bidang kemanusiaan. 

“Kami mengajak semua pihak untuk mendukung dan mensukseskan program MBG agar benar-benar memberikan manfaat bagi anak-anak Biak Numfor,” tandasnya. 

Baca juga: Mahasiswa UMY Hadirkan Tiga Model Sekolah Alternatif di Biak Numfor Papua

Sekadar mengetahui, Gua Jepang di Biak Numfor adalah salah satu situs sejarah penting dari Perang Dunia II di Pasifik. 

Gua ini menjadi saksi bisu Pertempuran Biak yang sangat berdarah antara pasukan Jepang dan Sekutu pada tahun 1944.

Berikut adalah penjelasan lengkap terkait Gua Jepang di Biak Numfor:

Baca juga: LMA Biak Numfor Imbau Warga Jaga Stabilitas dan Tidak Terpengaruh Isu

Sejarah dan Peran Gua

Gua Jepang, yang oleh penduduk setempat dikenal sebagai Goa Binsari, adalah gua alami yang awalnya sering digunakan oleh masyarakat Biak sebagai tempat beristirahat atau mengambil air.

Namun, saat Perang Dunia II, tentara Jepang memanfaatkannya sebagai benteng pertahanan utama.

Pada saat itu, sekitar 3.000 hingga 6.000 tentara Jepang yang dipimpin oleh Kolonel Naoyuki Kuzume bersembunyi di dalam gua.

Mereka menjadikan gua ini sebagai tempat perlindungan dari serangan udara dan darat Sekutu, sekaligus sebagai tempat penyimpanan senjata dan logistik.

Baca juga: Pemkab Biak Numfor Dukung Program RRI Fest 2025 Dengan Menanam Sejumlah Pohon

Puncak dari pertempuran ini adalah saat pasukan Sekutu yang dipimpin oleh Jenderal Douglas MacArthur mengebom dan menjatuhkan drum-drum bahan bakar ke dalam gua.

Akibatnya, ribuan tentara Jepang tewas dan terkubur hidup-hidup di dalamnya. Kisah ini menjadikan Gua Jepang sebagai situs yang penuh dengan cerita tragis dan mistis.

Lokasi dan Daya Tarik Wisata

Gua Jepang Binsari terletak di Kelurahan Samofa, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Lokasinya mudah dijangkau karena tidak terlalu jauh dari pusat Kota Biak, hanya sekitar 3,5 kilometer atau sekitar 10 menit perjalanan.

Baca juga: Warga Biak Numfor Mendambakan Gerakan Pangan Murah Rutin Dilakukan

Saat mengunjungi tempat ini, Anda akan menemukan beberapa hal menarik:

Museum kecil yang berisi koleksi benda-benda peninggalan perang, seperti helm, senjata, botol, dan peralatan makan milik tentara Jepang.

Lubang gua yang menyimpan jejak-jejak sejarah yang kelam, di mana Anda bisa melihat langsung kondisi gua yang menjadi saksi pertempuran.

Baca juga: Dubes Jepang Bakal Tinjau MBG Biak Numfor Pada September

Monumen dan tugu yang dibangun untuk mengenang para prajurit Jepang yang gugur, sering kali dikunjungi oleh keluarga prajurit dari Jepang.

Saat ini, pemerintah daerah dan pengelola setempat terus berupaya menjadikan Gua Jepang sebagai salah satu destinasi wisata sejarah unggulan. Bahkan, ada usulan agar Gua Jepang ini diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. (**) 

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved