Rasisme
Pemerintah Distrik Wania di Mimika Imbau Sekolah Cegah Perundung Rasisme
"Kami mengimbau kepada seluruh sekolah untuk melakukan langkah-langkah nyata mencegah serta menindak tegas segala perilaku bullyin
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Feronike Rumere
TRIBUN-PAPUA.COM, MIMIKA – Pemerintah Distrik Wania di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah mengimbau guru dan pelajar di wilayahnya, mencegah periaku bullying atau perundungan, terutama bernada rasisme seperti yang diduga terjadi di SMP Kristen Kalam Kudus Mimika.
Pelaksana tugas Kepala Distrik Wania, Merlyn Temorubun mengatakan ada sejumlah satuan pendidikan di wilayah pemerintahannya dan mereka perlu menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan, mendukung perkembangan karakter peserta didik.
Baca juga: Pemkab Yapen Mulai Persiapkan Penginapan Peserta Pesparawi XV Tahun 2027
"Kami mengimbau kepada seluruh sekolah untuk melakukan langkah-langkah nyata mencegah serta menindak tegas segala perilaku bullying (perundangan) di lingkungan sekolah. Baik secara langsung, maupun melalui media sosial," kata Merlyn Temorubun di Wonosari Jaya, Distrik Wania, Mimika, Selasa (14/10/2025).
Ia juga menyampaikan beberapa poin penting bagi seluruh sekolah di wilayahnya yaitu:
1. Menegakkan disiplin dan budaya saling menghormati di antara peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan.
Baca juga: 200 Sopir Nabire Tuntut Jaminan Kamtibmas Hingga Penyaluran BBM Tepat Sasaran
2. Membentuk tim pencegahan dan penanganan perundungan (TPPP) di tingkat sekolah sesuai dengan pedoman dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
3. Melakukan sosialisasi rutin kepada peserta didik dan orang tua/wali mengenai dampak negatif bullying terhadap korban maupun pelaku.
Baca juga: Pemkab Mimika Masih Negosiasi Dengan Pemilik Ulayat Jalan Menuju Bandara
4. Melaporkan kepada instansi terkait (dinas pendidikan dan dinas sosial) dengan tembusan kepada kami apabila terdapat kasus perundungan agar dapat segera ditangani secara komprehensif.
5. Menghidupkan kegiatan positif seperti kelas karakter, kegiatan gotong royong, seni, dan olahraga bersama yang menumbuhkan empati, persaudaraan, dan solidaritas antar siswa.
Baca juga: SMA Negeri 1 Merauke Tumbangkan 16 Sekolah pada MyPertamina Futsal Competition 2025
"Perlu kami tekankan bahwa tidak ada toleransi terhadap perilaku kekerasan atau penghinaan dalam bentuk apapun di sekolah. Kepala sekolah diharapkan dapat menjadi teladan dalam menguatkan nilai-nilai kasih, persaudaraan, dan rasa aman bagi seluruh peserta didik,"pungkasnya.
Respon ini muncul setelah beberapa warga mendatangi SMP Kalam Kudus Mimika terkait dugaan perundungan beruansa rasisme terhadap 4 pelajar asli Papua di sekolah itu.(*)
Tribun-Papua.com
Rasisme SMP Kalam Kudus Mimika
Front Rakyat Papua melawan rasisme (RPMR)
stop rasisme
Kasus Rasisme
Rasisme
Distrik Wania di Mimika
Kepala Distrik Wania Merlyn Temorubun
Kabupaten Mimika
Papua Tengah
Disdik Mimika Berikan Sanksi Terkait Kasus Rasisme di SMP Kalam Kudus |
![]() |
---|
Warga Protes Praktik Rasis Berulang di SMP Kalam Kudus Mimika |
![]() |
---|
DPR Papua Pegunungan Sebut Rasisme Sebagai Luka Lama yang Tidak Boleh Dikorek |
![]() |
---|
DPR Papua Pegunungan Minta Paguyuban Sosialisasi Anti Rasisme |
![]() |
---|
Pernyataan Rasis Bernada“Manusia Purba”, Anastasya Didesak Klarifikasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.