ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Beras analog di Biak

Pemkab Biak Numfor Latih Masyarakat Buat Beras Analog

“Melalui pelatihan ini, peserta tidak hanya belajar proses produksi, tetapi juga teknik pengemasan dan pemasaran agar produk memiliki daya saing

Tribun-Papua.com/Fiona Sihasale
BERAS ANALOG - Disperindag Biak Numfor gelar pelatihan pengolahan Beras Analog, Kamis, (25/9/2025). Pelatihan ini melibatkan 30 perwakilan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Fiona Sihasale

TRIBUN-PAPUA.COM, BIAK NUMFOR - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua melatih warga membuat beras analog dengan memanfaatkan pangan lokal yang tersedia di sana.

Pelatihan yang menyasar Orang Asli Papua (OAP) tersebut melibatkan 30 pelaku Industri Kecil Menengah (IKM). Kegiatan ini sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan di daerah.

Baca juga: Lima Pekerja Hilang di Tambang Bawah Tanah Freeport Belum Ditemukan, Berikut Identitas Korban

Asisten II Setda Biak Numfor, Ottow Wanggai di Biak, Kamis, (25/9/2025) mengatakan Biak Numfor memiliki sumber daya alam seperti jagung dan umbi-umbian yang dapat dibuat menjadi beras analog sehat sekaligus meningkatkan nilai ekonomi produk lokal.

sadasdwwaawwmaskdkadsamg
PANGAN LOKAL - Contoh beras analog atau beras yang terbuat dari pangan lokal seperti ubi jalar dan sagu.

“Melalui pelatihan ini, peserta tidak hanya belajar proses produksi, tetapi juga teknik pengemasan dan pemasaran agar produk memiliki daya saing. Beras analog harus menjadi produk unggulan yang membanggakan dan minimal dapat memenuhi kebutuhan lokal,” ujarnya saat membuka pelatihan.

Baca juga: Begini Kronologi Terbongkarnya Skandal Korupsi Dana Desa Rp168 Miliar di Lanny Jaya Papua Pegunungan

Inovasi ini merupakan strategi penting dalam mewujudkan swasembada pangan daerah sehingga pemerintah berkomitmen mendukung penuh pengembangan itu.

Kepala Disperindag Biak Numfor, Yubelius Usior mengatakan pelatihan difokuskan pada pengolahan sagu menjadi beras analog. Dengan pelatihan itu, masyarakat juga bisa menjadikan produksi beras analog sebagai sumber penghasilan tambahan untuk keluarga.

Baca juga: Balai Karantina Gagalkan Penyelundupan Burung Cenderawasih di Bandara Sentani Papua

“Jika masyarakat bisa mengolah sagu menjadi beras analog, maka selain memperkuat ketahanan pangan, juga memberi dampak langsung pada peningkatan ekonomi keluarga,” jelas Usior.

Yubelius memastikan pihaknya akan terus mendorong IKM agar semakin berdaya saing baik di tingkat lokal maupun nasional.(*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved