Pemkab Biak Numfor
Pemkab Biak Numfor Libatkan Antropolog Perkuat Sejarah Asal Noken
"Kata Noken itu sebenarnya berasal dari kota Biak, dari bahasa Biak. Dulu Noken digunakan untuk menyimpan benda-benda berharga
Penulis: Fiona Sihasale | Editor: Marius Frisson Yewun
Ringkasan Berita:Wakil Bupati Biak Numfor, Jimmy C. Kapissa, menegaskan bahwa Noken adalah simbol identitas Papua yang berasal dari Bahasa Biak.Pemda Biak akan mendeklarasikan Biak sebagai asal kata Noken pada Hari Noken Sedunia (4 Desember). Mereka berkoordinasi dengan Duta Noken dan Antropolog Uncen untuk memperkuat bukti sejarah. Wabup mendorong generasi muda Biak bangga memakai Noken sebagai wujud cinta budaya.
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Fiona Sihasale
TRIBUN-PAPUA.COM, BIAK NUMFOR - Wakil Bupati Biak Numfor, Provinsi Papua, Jimmy C. Kapissa, mengatakan bahwa Noken merupakan simbol identitas orang Papua yang memiliki akar sejarah kuat dari tanah Biak.
Ia menjelaskan, istilah Noken sebenarnya berasal dari Bahasa Biak "Inoken", dan sejak dahulu digunakan oleh suku Biak sebagai wadah untuk menyimpan benda-benda berharga maupun bahan makanan.
"Kata Noken itu sebenarnya berasal dari kota Biak, dari bahasa Biak. Dulu Noken digunakan untuk menyimpan benda-benda berharga dan makanan," ujar Wakil Bupati saat ditemui, Kamis, (6/11/2025).
Baca juga: Bupati Biak Numfor Siap Penuhi Syarat RSUD Naik Tipe B
Rencananya Wabup Jimmy bersama Bupati Biak Numfor, Markus Mansnembra akan memanfaatkan momentum Hari Noken Sedunia pada 4 Desember mendatang, untuk mendeklarasikan Biak sebagai daerah asal kata Noken.
Sebagai tindaklanjut rencana itu, pemerintah daerah sedang berkoordinasi dengan Duta Noken Papua, Lembaga Antropologi Budaya Universitas Cenderawasih, serta sejumlah tokoh budayawan Papua guna memperkuat sejarah tentang penggunaan nama Noken tersebut.
“Nama Noken ini sudah dikenal di seluruh Papua bahkan di seluruh Indonesia. Tapi banyak yang belum tahu bahwa kata Noken itu berasal dari Biak. Karena itu, pada 4 Desember nanti kita mau kembalikan nama Noken itu ke Biak,” imbuhnya.
Baca juga: Hari Ini 1 Dari 18 Distrik di Mimika Dilanda Hujan
Menurutnya, setiap daerah di Papua memiliki tas tradisional dengan sebutan berbeda, namun bentuk dan fungsi dasarnya sama yakni sebagai wadah serbaguna yang digantung di pundak atau kepala.
Dari ciri khas itulah, kata wabup, masyarakat Biak ingin menegaskan makna asli Noken sebagai bagian dari identitas budaya yang berakar dari Biak Numfor.
Ia juga mengajak masyarakat Biak Numfor untuk mencintai budaya lokal sebagai wujud pembentukan karakter dan kecintaan terhadap tanah Papua.
Baca juga: PSBS Biak Comeback, Libas Persita Tangerang 2-1: Selamat Sementara dari Zona Degradasi
"Sejak Biak kami canangkan Biak sebagai kota budaya, setiap hari bahkan saat ibadah kami menggunakan Noken. Itu bentuk apresiasi terhadap kearifan lokal,” ungkapnya.
Wakil bupati menegaskan, mencintai budaya berarti mencintai diri dan sesama. Ia juga berpesan kepada generasi muda agar bangga menggunakan Noken sebagai wujud cinta akan budaya.
"Noken berasal dari kata Inoken. Anak-anak Papua, khususnya anak-anak Biak, tidak boleh gengsi memakai Noken. Itulah simbol jati diri kita,” tutup wabup.
Baca juga: RD Minta Pemain Persipura Fokus dan Tak Gampang Emosi saat Hadapi Persiku Kudus
Wabup juga berharap deklarasi yang akan digelar pada Desember nanti, warisan budaya Noken semakin diakui, dilestarikan, dan dimaknai sebagai simbol persatuan serta kebanggaan orang Papua.(*)
| Pemkab Biak-Kejaksaan Siap Kolaborasi Memperkuat Kesadaran Hukum Masyarakat |
|
|---|
| Hibah Keagamaan Biak 2026 Difokuskan Untuk Gereja Kecil Pelosok |
|
|---|
| Bupati Biak Wajibkan Bintal Untuk Wujudkan ASN Religius dan Spiritual |
|
|---|
| 30 Calon Siap Bertarung Pada Pilkades 16 Kampung di Biak Kota |
|
|---|
| Wabup Jimmy Kapissa Meresmikan Gedung GKI Musa Nermnu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/sadamdadksadjadfjfhfugjgjshashada.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.