Papua Tengah Berupaya Tekan Kemiskinan yang Jadi Masalah Abadi Indonesia

Ringkasan Berita:Bapperida Papua Tengah menggelar Rakor penanggulangan kemiskinan ekstrem lintas kabupaten di Mimika. Kegiatan ini penting karena Papua Tengah menduduki peringkat kedua tertinggi kemiskinan di Indonesia.

 

Kepala Bapperida, Eliezer Yogi, menekankan pentingnya peran TKPKD dan berharap Rakor ini mendorong Pemprov dan kabupaten lebih serius serta maksimal dalam upaya mengentaskan kemiskinan yang masih menjadi masalah abadi.

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, NABIRE - Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Papua Tengah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) penanggulangan kemiskinan ekstrem lintas kabupaten.

Rakor ini berlangsung di Ballroom Grand Tembaga, Kabupaten Mimika.

Kepala Bapperida Papua Tengah, Eliezer Yogi mengatakan, kegiatan ini digelar karena Papua Tengah menduduki peringkat kedua tertinggi.

Baca juga: Link Live Streaming Persipura vs Persipal Malam Ini, Mutiara Hitam Bertekad Jaga Tren Positif

"Untuk itu jadi pekerjaan rumah untuk mengentaskan itu, termasuk dari kabupaten-kabupaten," kata Eliezer dalam rilis pers yang diperoleh Tribun-Papua.com, di Nabire, Rabu, (12/11/2025).

Menurut dia, Pemprov Papua Tengah selaku perpanjangan pemerintah pusat juga akan terus mengakomodir kabupaten-kabupaten yang ada sehingga mereka lebih serius dan maksimal dalam percepatan pengentasan kemiskinan di provinsi.

Menurut Eliezer, peran TKPKD sebagai wadah koordinasi lintas sektor sangat penting untuk merumuskan, merencanakan, dan memantau pelaksanaan program kemiskinan.

Baca juga: Lawan Mis/Disinformasi, KabarMakassar-BBC Media Action Gelar Training Advanced Tracking AI 

"Untuk itu kami berharap melalui kegiatan ini, Pemprov Papua Tengah dapat menurunkan angka kemiskinan di seluruh kabupaten," ujarnya.

Untuk diketahui bahwa kemiskinan menjadi isu yang setiap tahun dibahas oleh pemimpin negara, daerah. Mereka terus berupaya menekan angka kemiskinan namun nyatanya kemiskinan seolah tidak pernah mati atau abadi. 

Kemiskinan hingga kini masih menjadi teman akrab masyarakat akar rumput, lebih khusus di 6 provinsi se-Tanah Papua.(*)