ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Sering Datangi Pejabat Intan Jaya untuk Minta Makan, Bupati: Saya dengan TGPF Saja Ditembaki

Bupati Intan Jaya mengaku belum pernah berada di Distrik Sugapa, ibu kota kabupaten, untuk menjalankan roda pemerintahan, sejak awal 2021.

(HANDOUT/Tribunnews.com)
pesawat MAF tang dibakar di Intan Jaya 

TRIBUNPAPUA.COM - Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni dan jajarannya mengaku belum pernah berada di Distrik Sugapa, ibu kota kabupaten, untuk menjalankan roda pemerintahan, sejak awal 2021.

Natalis Tabuni menjelaskan, terdapat tiga faktor yang membuat dirinya dan jajaran tak kunjung berada di Sugapa.

Alasan utama Natalis dan jajarannya tak berada di Distrik Sugapa adalah faktor keamanan.

Natalis mengaku pernah ditembaki kelompok kriminal bersenjata ( KKB) saat mendampingi tim gabungan pencari fakta (TGPF) Intan Jaya.

"Jadi itu keadaan real yang terjadi, saya dengan TGPF saja ditembaki. Wakapolda naik pesawat saja ditembaki, itu di kota loh," kata Natalis saat dihubungi, Senin (8/2/2021).

Natalis juga mengaku tak nyaman berada di Distrik Sugapa pada malam hari. Ketidaknyamanan itu tak cuma dirasakan Natalis, tapi juga seluruh aparatur sipil negara (ASN) di wilayah itu.

Para ASN, kata dia, sering didatangi anggota KKB. Para anggota KKB itu meminta bantuan dan harus dipenuhi.

Cerita Warga Intan Jaya, KKB Datang Pura-pura Beli Minyak Tanah lalu Menembak Wajah Suaminya

"Bukan saya sendiri, seluruh PNS, terutama putra daerah jarang ada di tempat karena mereka dapat ancaman," kata dia.

Menurutnya, KKB meminta bantuan berupa uang dan makanan.

"Kalau tidak dikasih, malam-malam walau dingin dan hujan mereka (KKB) bisa menuju ke rumah dengan senjata lengkap," papar Natalis.

KKB, kata dia, tanpa ragu melakukan tindakan kekerasan kepada pihak yang menolak memberi bantuan.

"Kalau tidak dikasih mereka eksekusi. Buktinya ada dua warga ditembak karena dianggap dekat dengan aparat. Jadi kalau tidak kasih karena kebetulan tidak ada, lalu dibilang kamu merah putih, jadi kita juga disiksa," kata dia.

Selain alasan keamanan, Natalis dan jajarannya juga sedang mempersiapkan APBD 2021 di Nabire.

Hal tersebut tidak bisa dilakukan di Sugapa karena tidak ada fasilitas jaringan telekomunikasi.

"Kita sedang susun APBD di Nabire karena di atas (Sugapa) tidak ada internet. Sekarang sudah pakai sistem yang langsung sambung ke Kementerian Dalam Negeri jadi tidak manual lagi," kata Natalis.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved