ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

PAPUA TERKINI

Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah: Tak Perlu Berlebihan Tanggapi Plh Gubernur Papua

Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Befa Yigibalom berharap tidak perlu berlebihan menanggapi polemik pelaksana harian Gubernur Papua

Dokumen Humas Lanny Jaya
Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua Befa Yigibalom SE. M.Si ketika bersama Gubernur Papua Lukas Enembe 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Befa Yigibalom berharap tidak perlu berlebihan dalam menanggapi polemik Pelaksana Harian Gubernur Papua

Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua yang sekaligus Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun-Papua.com di Jayapura, Senin (28/6/2021) berharap tidak perlu ditanggapi berlebihan menanggapi dengan menggelar demo.

Dia mengatakan, demo besar-seran akan dimanfaatkan oleh kelompok yang tidak ingin Papua damai.

"Bapak Gubernur Lukas Enembe adalah Gubernur Papua hingga 2023 dan tidak akan ada yang menggantikannya," katanya.

Oleh sebab itu, kata dia, polemik yang berkembang terkait surat dari Dirjen Otda dan telah diklarifikasi agar tidak ditanggapi berlebihan sampai demo besar-besaran.

Baca juga: Lukas Enembe Keluarkan Dua Instruksi Pembatalan Demo Damai Penolakan Plh Gubernur Papua

Menurutnya, demo besar-besaran hanya akan dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang tidak ingin Papua damai dan nyaman.

Gubernur Papua Lukas Enembe
Gubernur Papua Lukas Enembe ((KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI))

"Saya minta kepada semua pihak bahwa Bapak Lukas Enembe secara de facto dan de jure adalah Gubernur hingga 2023. Oleh seba itu tidak usah buat kisruh lagi,"ujarnya.

"Sekda menjalankan fungsinya sebagai Sekda dan urusan lebih tinggi harus berkordinasi kepada Bapak Gubernur untuk meminta petunjuk, seperti dapat berkomunikasi melalui handphone selama Pak Gubernur berobat," katanya.

Baca juga: Lukas Enembe, Masyarakat Harus Tahan Diri Soal Polemik Plh Gubernur Papua

Ia berharap persoalan ini seharusnya tidak dibesar-besarkan, persoalan seperti ini cukup diselesaikan oleh perwakilan DPR Papua, yakni meminta penjelasan ke Mendagri RI.

"Bukan melakukan demo besar-besaran dan mengganggu eksebelitas keamanan di Papua ini," tambah dia.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Dance Yulian Flassy menganjurkan siapa pun yang keberatan atas penunjukan dirinya sebagai Plh Gubernur Papua, agar langsung melayangkan protes ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Sekda Papua, Dance Yulian Flassy saat berada di ruang kerjanya, Jayapura, Papua, Selasa (16/3/2021)
Sekda Papua, Dance Yulian Flassy saat berada di ruang kerjanya, Jayapura, Papua, Selasa (16/3/2021) ((KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI))

“Kalau masyarakat mau protes bisa langsung ke Mendagri, karena dimana-mana kondisi ini pasti terjadi. Bukan hanya di Papua,” ujar Flassy di Jayapura, Jumat (25/6/2021) malam.

Baca juga: Dance Yulian Flassy Akui Mendagri Tunjuk Jadi Plh Gubernur Provinsi Papua

Meski Dance sudah klarifikasi, namun pendukung Lukas Enembe masih tetap bersikeras untuk turun jalan.

Polemik seputar penunjukan pelaksana harian (plh) Gubernur Papua Dance Yulian Flassy oleh Kemendagri menyulut emosi Koalisi Rakyat Papua.

Mereka berencana akan melakukan aksi demo damai di Kantor Gubernur Papua, Jl Soa Siu, Dok II, Distrik Jayapura Utara, Senin (28/6/2021).

Baca juga: Setelah Mendagri Tunjuk Plh Gubernur Papua, Kantor Masih Sepi

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved