PILKADA YALIMO
Inilah Enam Lokasi Pengungsian Warga di Yalimo
sejumlah warga yang mengamankan diri belum berani kembali ke tempat tinggalnya masing-masing lantaran di Hantui rasa takut
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Pascaaksi pembakaran oleh massa anarkis pendukung pasangan calon kepala daerah Yalimo, Erdi Dabi-Jhon Wilil, situasi di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, berangsur kondusif.
Akan tetapi, sejumlah warga yang mengamankan diri belum berani kembali ke tempat tinggalnya masing-masing.
Baca juga: Pengungsian di Yalimo Capai 1.302 orang
Hingga saat ini berdasarkan data jumlah pengungsian warga di Yalimo mencapai 1.302 orang di enam titik pengungsian.
Dimana enam titik pengungsian antara lain Polres Yalimi menampung 586 orang, Pos Ramil 469, Kodim 82 orang, Gereja Kingmi 40, Gereja Katolik 45 dan Gereja GJRP 80 orang.
Baca juga: Jadi Target Pembakaran, Aparat Jaga Ketat Kantor Bupati Yalimo
Kabag Ops Polres Yalimo AKP Agus Tianto menyebutkan ada enam titik pengungsian warga di Kabupaten Yalimo.
“Para pengungsi saat ini dalam keadan baik,” jelasnya.
Baca juga: Pascaaksi Anarkis dan Pembakaran Kantor Pemerintahan, Brimob Polda Papua Tiba di Yalimo
Agus memaparkan saat ini, perbantuan personel Brimob Polda Papua telah tiba di Yalimo sejak Kamis (1/7/2021) siang dan berstatus stand by di Polres.
Meski situasi berangsur kondusif, namun tidak menutup kemungkinan akan terjadi gejolak susulan.
“Massa dalam jumlah besar ada duduk di dua titik,” bebernya.
Baca juga: Aktivitas Pemerintah dan Masyarakat di Yalimo masih Lumpuh Total
Diketahui sedikitnya ada 7 kantor pelayanan pemerintah dibakar oleh masa pendukung salah satupasangan calon.
Gedung yang menjadi sasaran yakni kantor Penyelenggaran Pemilu, Kantor KPU, Bawaslu, dan kantor Gakkumdu.
Sementara Kantor Pemerintahan yakni Gedung DPRD, Dinas Kesehatan, BPKM, dan Kantor Dinas Perhubungan termasuk Kantor bank Papua ludes terbakar.
Baca juga: Ratusan Warga Yalimo Masih Takut Kembali Pasca-kerusuhan, Aparat: Kita akan Kirim Pasukan Lagi
Selain pembakaran kantor penyelenggaraan Pemilu, dan Pemerintah serta Kantor perbankan, massa juga melakukan aksi blokade jalan utama Elelim, ibukota Yalimo.
Masyarakat khususnya pendatang memilih meninggalkan rumah dan berlindung di kantor kepolisian setempat guna mengatisipasi amuk massa.