LAWAN COVID 19
Supir Angkutan Umum di Kota Jayapura Tak Menggunakan Masker
Melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Jayapura, Papua memaksa pemerintah setempat menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
Penulis: Zaneta Chrestella Mirino | Editor: Maickel Karundeng
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Tirza Bonyadone
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Jayapura, Papua memaksa pemerintah setempat menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sejak 2 Juli 2021.
Warga yang berdomisili di kota itu diperbolehkan beraktivitas sejak pukul 06.00 WIT hingga pukul 20.00 WIT, lewat dari jam yang ditentukan, aktivitas dihentikan.
Jika kedapatan warga masih beraktivitas maka aparat keamanan yakni TNI/Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja menghentikan aktivitas warga.
Tindakan Pembatasan aktivitas itu dilakukan dengan harapan dapat menurunkan tingkat penyebaran virus corona yang meningkat di Jayapura.
Baca juga: Reaksi Aburizal Bakrie Tahu Nia Ramadhani-Ardi Bakrie Terjerat Narkoba: Cobaan yang Harus Dihadapi
Namun, masih ada warga yang mengabaikan kebijakan pemerintah kota ini, misalnya para supir angkutan umum (angkot) jurusan Abepura-Entrop dan sebaliknya, sebagian di antaranya tak menggunakan masker.
Pantauan Tribun-Papua.com, Sabtu (10/7/2021) tampak mereka tak menggunakan masker saat mencari dan mengangkut penumpang.
Baca juga: Keluarga Jenazah Pasien Covid-19 Blokade Jalan di Maluku, Kades: Ini soal Lokasi Kuburan Almarhum
Ruslam (24), salah satu supir angkot jurusan Abepura-Entrop mengatakan, ia lupa mengenakan masker karena buru-buru keluar rumah.
"Saya tadi langsung narik angkot, sehingga lupa untuk menggunakannya," kata lelaki tiga bersuadara ini.
Menurut dia, baru kali ini dia tak menggunakan masker, setiap hari mencari dan mengangkut penumpang selalu menggunakan masker.
Baca juga: Lonjakan Pasien Covid-19, RSUD Manokwari Mulai Krisis Tabung Oksigen
"Harusnya saya beli dulu, tapi karena sudah dapat penumpang jadinya nggak sempat beli masker," kata lelaki asal Makassar itu.
Selain itu, Ruslam mengaku penggunaan masker ditengah pandemi saat ini cukup penting karena dapat terhindar dari virus yang mematikan ini.
"Penggunaan masker saat ini saya sadari sangat penting, apalagi berhadapan dengan banyak orang yakni mengangkut penumpang," ujarnya.
Baca juga: Gratiskan Ratusan Porsi Bubur Ayam untuk Pasien Covid-19 Isoman, Julianto: Sehat dan Full Protein
Berbeda dengan Theo (44) supir angkot lainnya. Lelaki yang sudah 30 tahun mengatakan, ia tak menggunakan masker karena sering batuk dan merasa sesak nafas.
"Ado, sebenarnya barang itu (masker-red) penting sekali. Tapi, karena bikin sesak, saya tidak pakai," kata ayah tiga anak ini.
Baca juga: PPKM di Papua Barat Dinilai Masih Longgar, Ini Kata Jubir Covid-19
