Mobil Ketua AJI Jayapura Dirusak
Ketua AJI Jayapura Diduga Diintimidasi, Warinussy Minta Polda Papua Segera Ungkap
Lagi-lagi, seorang Jurnalis Papua, yang juga Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura, diintimadasi dengan motif pecah kaca mobil
Penulis: Safwan Ashari Raharusun | Editor: Maickel Karundeng
Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Lagi-lagi, seorang Jurnalis Papua, yang juga Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura, diintimadasi dengan motif pecah kaca mobil.
Atas kejadian tersebut, sejumlah pihak seperti Jaringan Damai Papua (JDP), pun angkat bicara atas persoalan yang menimpa Ketua AJI Jayapura, Lucky Ireeuw.
Baca juga: Update Virus Corona di Papua dan Papua Barat Selasa, 10 Agustus 2021: Total Kasus Capai 40.780
Juru Bicara Jaringan Damai Papua (JDP) Yan Christian Warinussy mengatakan kejadian yang menimpa Ketua AJI Jayapura, mempunyai motif untuk meneror.
"Orang tak dikenal ini, punya tujuan untuk melakukan teror secara mental, baik Lucky serta anak dan istri," kata Warinussy ketika dihubungi TribunPapuaBarat.com, Selasa (10/8/2021).
Baca juga: Pandemi Covid-19, Almira Denaner Sulit Kembali Lanjutkan Kuliah di Russia
Apalagi, selain Jurnalis dan Pimpinan Surat Kabar Harian Cenderawasih Pos, Lucky pun masuk dalam anggota jaringan damai Papua.
"Kita menduga, aksi itu sangat berkaitan dengan tugasnya sebagai seorang Jurnalis dan juga anggota jaringan damai Papua,"ujarnya.
Sebab, JDP merupakan wadah yang senantiasa mengkampanyekan, penyelesaian masalah sosial politik, isu HAM di Papua dengan cara damai.
Baca juga: Liga 1 2021 Segera Digelar, Barisan Suporter Persipura Jayapura: Masyarakat Papua Sudah Rindu
"Jadi, kita menduga orang yang melakukan hal tersebut adalah bagian dari teror secara mental,"katanya.
Karena, kejadian ini pun pernah dialami oleh seorang jurnalis senior di Papua.
"Ini merupakan langkah untuk mengintimidasi, melalui cara teror kepada pribadi dan keluarga," kata Warinussy.
Ia menilai, langkah tersebut merupakan sebuah peringatan, kepada Lucky dan keluarga.
Baca juga: 7 Alasan KNPI Desak Pemerintah Batalkan PON XX Papua: Tidak Ada Urgensinya
Lanjut dia, berkaitan dengan pekerjaannya yang diduga menghambat kepentingan pihak lain.
"Kalau dalam sebuah negara yang demokrasi, cara seperti ini sangat tidak terpuji,"ujarnya.
Ia menyebutkan, jika ada hal yang kurang puas, seharusnya mengujinya melalui jalur hukum.
Baca juga: Pengejaran KKB Pimpinan Fernando Worabai Terus Dilakukan, Kapolres Yapen: Kita Lakukan Pendalaman
