Sosok
Sosok Sandi Sultan, Polisi yang Bongkar Misteri Kematian Pendeta Yeremias
Mengabdi sebagai anggota Polri di pedalaman Papua bukanlah hal mudah.Tetapi hal itu berani lakoni oleh AKBP Sandi Sultan
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Maickel Karundeng
Selama di Intan Jaya, Sandi telah berhasil memecahkan berbagai persoalan di kabupaten itu, salah satunya misteri kematian Pendeta Yeremias Zanambani.
Baca juga: Soal Teguran Jokowi, TB Hasanuddin: Aparat pun Tak Luput dari Pengaruh Paham Radikal Terorisme
Pendeta Yeremia meninggal dunia Sabtu, 19 September 2020 lalu dan kematian tokoh agama itu diduga karena ditembak.
Dengan kejadian itu, maka kasus kematian pendeta Yeremias menjadi misteri dan menghebohkan publik.
Namun, misteri tersebut dapat dibongkar oleh Sandi Sultan, yang saat ini menjabat sebagai Kapolres Intan Jaya.
Baca juga: Telan Anggaran Rp 36 Miliar, BTM Resmikan Gedung DPRD Kota Jayapura
Sandi menyebut, saat proses pengungkapan kasus, dia harus menyusun matang semua rencana selama 3 bulan untuk melakukan pendekatan, komunikasi, koordinasi serta kerjasama, antar pemerintah, dan tokoh masyarakat.
Alhasil, pria asal Sulawesi Utara itu mendapat ijin untuk melakukan otopsi.
"Setelah dapat ijin, saya datangkan tim dari Jakarta, baik TPGF, Komnas Ham, dan kepala Gereja GKI,"ujarnya.
Dalam proses tersebut, kata Sandi, dia bersama tim harus naik mobil ke lokasi melewati Distrik Sugapa, kemudian perbatasan Hitadipa, dan Kampung Titigi.
Baca juga: Bakal Gelar Aqiqah Ameena pada 4 Maret, Atta Halilintar Akui Ingin Siapkan 222 Kg Daging Kambing
"Setelah itu, kita jalan kaki naik-turun gunung, dan masuk-keluar hutan ke Hitadipa yang merupakan lokasi Otopsi pendeta Yeremias Zanambani,"katanya.
Selama berjalan kaki ke Hitadipa, kata Sandi, tim sempat merasa kuartir apakah proses otopsi tersebut berhasil atau tidak dan ada gangguan atau tidak.
"Tapi saya berusaha memberikan kenyamana kepada tim yang ada untuk tetap menikmati alam dan gunung di Intan Jaya, dan pastikan kita akan berhasil lakukan otopsi," ujarnya.
Setalah dari lokasi, kata Sandi, tim tidak menunggu lama dan langsung melakukan Otopsi.
Baca juga: Daftar Kriteria Tenaga Honorer yang Bisa Diangkat Jadi CPNS, Ketahui Proses Seleksinya
"Selama proses otopsi berlangsung, sedikitpun kami tidak mendengarkan letusan tembakan, dan sesudah itu, kami kuburkan kembali dengan wajar dan sebaik mungkin,"katanya.
Setelah, melakukan pekerjaan tersebut, Sandi dan tim langsung kembali ke Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya.
"Selama perjalanan pulang, kita semua tidak diganggu sedikitpun, semuanya baik-baik dalam perjalan hingga kita sampai ditempat tujuan kita,"ujarnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/akbp-sandi-sultan-di-distrik-sugapa.jpg)