ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pilkada Kabupaten Yahukimo 2024

Pilkada Yahukimo: Ribuan Suara Paslon Nomor Urut 1 DYEM Hilang, Didimus Desak Bawaslu Turun Tangan 

Calon Bupati Yahukimo nomor urut 1, Didimus Yahuli, mengungkapkan, KPU sudah menskenario untuk menghilangkan suara pasangan DYEM.

|
Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/Arny Hisage
Didimus Yahuli 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA- Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Yahukimo diduga kerjasama dengan pasangan nomor urut 2, Yosep Payage-Mari Mirin (YOMA) untuk merampok ribuan suara pasangan Didimus Yahuli-Esau Miran di tiga distrik saat pleno di tingkat KPU, Sabtu (30/11/2024).

Calon Bupati Yahukimo nomor urut 1, Didimus Yahuli, mengungkapkan, KPU sudah menskenario untuk menghilangkan suara pasangan DYEM di Distrik Duram, Korupun dan Sela, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Didimus menjelaskan, sesuai kesepakatan bersama pada 20 November 2024 bahwa, pasca pemungutan suara, logistik dan kotak suara dari tingkat PPD tiba di Bandara Dekai, langsung dikawal oleh aparat keamanan menggunakan mobil bagian logistik menuju kantor KPU.

Baca juga: KPU Yahukimo Pastikan 3 Pasangan Cabup-Cawabup Sudah di Jayapura untuk Jalani Tes Kesehatan

Setibanya di kantor KPU, sambung Didimus, PPD melaporkan kemudian mengeluarkan berita acara C hasil dan Ketua PPD langsung membacakan hasil rekapitulasi untuk pleno.

"Ya, jadi prosedur ini sudah disepakati oleh pihak keamanan dengan Paslon bupati dan wakil bupati nomor urut 1, Didimus Yahuli - Esau Miran (DYEM) maupun pasangan nomor urut 2, Yosep Payage - Mari Mirin (YOMA)," kata calon Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, dalam keterangannya, Minggu (1/12/2024).

Sayangnya, beber Didimus, kenyataan yang terjadi adalah pertama paslon YOMA) membangun tenda di pintu masuk kantor KPU, kemudian mengumpulkan massa untuk menekan komisioner KPU,"terangnya.

"Kemudian KPU sangat takut, padahal keamanan sangat lengkap ada TNI-Polri, Marinir semua lengkap dan mengawal proses Pilkada di Kabupaten Yahukimo," imbuh Didimus.

Baca juga: Gegara Ini, KPMY Jayapura Ancam Bakal Boikot Pilkada Yahukimo

Tetapi, kata Didimus lagi, karena alasan kepala suku, tokoh intelektual, pendeta dan segala macam pihak yang menekan atau membawa aspirasi ke KPU agar suara dari Distrik Kimyal itu tidak boleh dikasih ke pasangan nomor urut 2 Didimus Yahuli - Esau (DYEM).

"Jadi suara kami harus kosong,"ucapnya.

Setelah mendengar aspirasi masyarakat, KPU langsung langsung mengosongkan suara pasangan nomor urut 1 DYEM.

"Padahal kami DYEM punya suara di Duram 2.000, Sela 3.000 suara, Korupun 1.000 suara lebih itu mereka (KPU) hilangkan begitu saja hanya karena surat kepala suku yang abal-abal Itukan murni kejahatan," tegasnya.

Baca juga: Kapolres Yahukimo Jamin Keamanan Warga saat Proses Penyelidikan Kasus Kejahatan

Aksi mafia yang dilakukan KPU tidak diterima pasangan nomor urut 1, Didimus Yahuli - Esau Miran, sehingga mereka mendesak KPU Provinsi Papua Pegunungan untuk mengambil alih proses pleno rekapitulasi.

"Itu yang saya tidak terima, kecuali kita tidak di kasih suara oleh masyarakat di lapangan itu kami sangat apresiasi dan menghargai karena tanpa suara yang dihilangkan itu pun kami sudah unggul," ujar Didimus.

"Tetapi ada suara yang sudah dikasih satupun tidak boleh diambil karena itu penghargaan masyarakat untuk pasangan Didimus Yahuli - Esau Miran bekerja melayani masyarakat selama 5 tahun ke depan," sambungnya.

Baca juga: Foto-foto Kemeriahan Festival 12 Suku Asli Yahukimo Papua Pegunungan 

Calon Bupati petahana ini juga mengingatkan KPU untuk melaksanakan PKPU dan tidak boleh melaksanakan peraturan tambahan, peraturan abal-abal yang bikin di jalan atas nama kepala suku, intelektual karena menghambat proses pleno rekapitulasi itu kapan selesai.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved