ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

pangan lokal di sarmi

Pangan Lokal di Sarmi Tidak Lagi Menjadi Komoditas Dominan

“Kita masih terlalu bergantung pada beras sebagai sumber pangan utama, padahal kita punya kekayaan pangan lokal yang bisa diangkat,” ujar Mutmaina. 

Tribun-Papua.com/Anderson Esris
PANGAN LOKAL - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Perindagkop) Kabupaten Sarmi, Mutmaina Dimo ketika wawancara, Kamis, (16/10/2025). Ia mengatakan sebagian masyarakat lebih tergantung terhadap beras dibanding pangan lokal setempat. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Anderson Esris

TRIBUN-PAPUA.COM, SARMI - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Perindagkop) Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, Mutmaina Dimo, menyampaikan pandangannya terkait kondisi pangan lokal di Sarmi, saat menghadiri kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM), Kamis (16/10/2025). 

Dalam keterangannya kepada media, Mutmaina menyoroti ketergantungan masyarakat terhadap beras sebagai sumber utama konsumsi harian.

Baca juga: GPM Mewarnai Peringatan Hari Pangan Sedunia di Kabupaten Sarmi

Menurutnya, hingga saat ini, beras masih menjadi komoditas dominan dalam pola konsumsi masyarakat, padahal Kabupaten Sarmi memiliki potensi besar dalam hal pangan lokal seperti sagu, ubi, dan pisang. Potensi tersebut dinilai belum dimanfaatkan secara maksimal dalam mendukung ketahanan pangan daerah.

“Kita masih terlalu bergantung pada beras sebagai sumber pangan utama, padahal kita punya kekayaan pangan lokal yang bisa diangkat,” ujar Mutmaina. 

Baca juga: Pencuri di Biak Didominasi Pelaku yang Ingin Bertahan Hidup

Ia menegaskan perlunya kesadaran kolektif untuk menggali dan mengembangkan potensi tersebut.

Mutmaina menambahkan, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam mendorong konsumsi pangan lokal. Menurutnya, edukasi dan promosi secara terus-menerus dapat menjadi langkah awal untuk mengubah pola pikir masyarakat agar mencintai dan mengonsumsi hasil pangan lokal.

Baca juga: Serapan Dana Otsus Kabupaten Mimika Tahap II Baru 49 Persen

Selain edukasi, Dinas Perindagkop akan menggencarkan program yang melibatkan UMKM lokal dalam mengolah dan memasarkan produk pangan tradisional. Hal ini diharapkan mampu menciptakan nilai tambah dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar ketersediaan, distribusi, dan harga pangan lokal dapat lebih bersaing dengan produk dari luar daerah. “Kami butuh dukungan semua pihak agar pangan lokal bisa bertahan dan berkembang di pasar,” jelasnya.

Baca juga: Tim Pencari Fakta: Pembunuhan Guru Melani Wamea di Yahukimo Murni Kriminal, Bukan Motif Lain

Momentum Gerakan Pangan Murah diharapkan tidak hanya meredam lonjakan harga sementara, tetapi juga mendorong kesadaran akan pentingnya kemandirian pangan berbasis potensi lokal. Mutmaina melihat kegiatan ini sebagai titik tolak perubahan yang harus terus dikawal.

Dengan memperkuat pangan lokal, Kabupaten Sarmi berpeluang besar untuk menciptakan ketahanan pangan yang mandiri dan berkelanjutan, sesuai dengan kearifan lokal dan budaya masyarakat yang ada.(*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved