ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

HUT KNPB

HUT ke-17, KNPB Ingatkan Bangsa Papua Hormati Tanah dan Hak Penentuan Nasib Sendiri

KNPB mengangkat tema besar yakni '17 tahun Konsisten Melawan secara Demokratis untuk Menentukan Nasib Sendiri

Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita
KNPB - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat KNPB Agus Kossay berfoto bersama dalam perayaan HUT ke-17 Komite Nasional Papua Barat di lapangan Pasar Lama Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura Papua. 

"Bagian ini perlu direfleksikan kembali untuk mengenang, semua orang-orangtua kita yang masih tersisa. Setiap generasi harus dinilai dan dihormati dengan pengorbanannya masing-masing disetiap generasi," ujarnya.

Dalam situasi yang sangat tertutup itu, sebelum KNPB lahir ada organisasi lain. KNPB lahir dari pemikiran bahwa perlu dibentuknya organisasi yang mampu merangkul seluruh gerakan perlawanan dan harus turun ambil alih gerakan sipil di kota, dan menyatakan kepada pemerintah Indonesia bahwa perjuangan ini harus tetap bertahan di kota.

Viktor mengungkap, dalam HUT ke-17 ini kita berkomitmen untuk memusatkan segala perjuangan dimulai dari dalam negeri.
Oleh karena itu, untuk membesarkan perjuangan diplomasi, atau dimanapun, utamakan faktor dalam negeri.

Baca juga: Ari Trestiawan Pimpin Sertijab Akbar 6 Posisi Kunci di Polres Biak Numfor

"Akar yang kuat adalah rakyat yang terorganisir, berjuang setiap hari, pejuang yang mampu membangun, memperdaya kekuatan setiap hari, jadi refleksi kita hari ini. Kalau akar tidak kuat dan tidak terorganisir dengan baik maka Indonesia yang akan mengambil alih Papua," ujarnya.

Senada dengan Kossay, Viktor menilai saat ini, pemerintah Indonesia sedang berusaha mengambil tanah-tanah milik rakyat Papua dengan cara ilegal yakni lewat sertifikasi tanah yang di daftarkan lewat Badan Pertanahan Nasional.

"Bayangkan wilayah kita didaftarkan dan segala hal harus ditentukan oleh Indonesia, ini sebuah penaklukan paling 'busuk' yang dilakukan oleh Indonesia. Kalau ini terjadi seperti PSN, atau investasi, yang tidak terdaftar negara akan bilang ini kami punya tanah, ko [kamu] tidak punya hak," kata Viktor.

Artinya tidak perlu memakai militer untuk merampas tanah milik rakyat tetapi cukup dengan aturan dan perundang-undangan. "Hari ini mereka sedang bahas," katanya.

Baca juga: TNI AU Bangun 3 Satuan Baru di Biak Untuk Perkuat Pertahanan Wilayah Timur

Meski demikian, Viktor mengatakan, cara penaklukan yang dilakukan secara legal diatas tanah ini, akan di lawan oleh cara-cara legal oleh rakyat Papua. Oleh karena itu, jalan satu-satunya adalah KNPB akan membangun organisasi perlawanan,  memperkuat struktur perlawanan basis dari atas sampai di tingkat bawah.

"KNPB konsisten, kita fokus dalam negeri, dari pusat sampai wilayah, dan hari ini KNPB punya 36 wilayah yang eksis di tanah Papua, ratusan sektor yang menjadi tempat atau media rakyat Papua, untuk melawan pendudkan legal kolonialisme di Papua Barat." (*)

Sumber: Tribun Papua
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved