ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sayembara Noken

Papua Tengah Gelar Sayembara Noken Dalam Rangka Hari Otsus 

Noken juga sebagai simbol kearifan lokal, simbol kasih seorang mama kepada anaknya, simbol kerja keras, serta simb

Tribun-Papua.com/Pemprov Papua Tengah
HARI OTSUS PAPUA - Asisten III Sekretariat Daerah Papua Tengah, Zakarias F. Marey saat membaca sambutanya saat pembukaan lomba sayembara noken di Guest House Nabire, Distrik Nabire, Senin, (17/11/2025). Dalam kesempatan tersebut, Zakharias mengajak semua peserta lomba memanfaatkan lomba ini dengan sebaik-baiknya dengan menampilkan karya dan ceritakan budaya melalui anyaman noken yang dibuat mereka dari hati. 
Ringkasan Berita:
  • Peringatan Otsus ke-24: Pemprov Papua Tengah menggelar lomba sayembara noken untuk merayakan Hari Otsus (21 November 2025).
  • Noken Simbol Budaya: Noken adalah simbol kearifan lokal, kasih, dan persatuan, serta telah diakui sebagai warisan budaya UNESCO.
  • Pengembangan & Ekonomi: Lomba ini mendorong inovasi dan kreativitas, sekaligus memperkuat peran noken sebagai penopang ekonomi mama-mama pengrajin.

 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com. Calvin Louis Erari 

TRIBUN-PAPUA.COM, NABIRE - Dalam memperingati hari Otonomi Khusus (Otsus) ke 24 pada 21 November 2025, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah menggelar perlombaan sayembara noken

Asisten III Sekretariat Daerah Papua Tengah, Zakarias F. Marey mengatakan, noken bukan sekadar kerajinan tangan, melainkan simbol yang merepresentasikan nilai-nilai penting dalam kehidupan masyarakat Papua. 

Noken juga sebagai simbol kearifan lokal, simbol kasih seorang mama kepada anaknya, simbol kerja keras, serta simbol persatuan masyarakat Papua. 

Baca juga: Persipura vs PSIS Semarang: Rahmad Darmawan Waspadai Kebangkitan Lawan di Laga Tandang

Noken setelah telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya takbenda, dan ini sebuah kehormatan sekaligus tanggung jawab bersama untuk memastikan tradisi tersebut tetap dirawat, serta diwariskan kepada generasi berikutnya. 

"Sehingga kami Pemprov Papua Tengah mengapresiasi panitia pelaksana sayembara, para peserta, dan mama-mama pengrajin noken, serta komunitas budaya yang selama ini berkomitmen melestarikan identitas Papua," kata Zakarias dalam sambutanya yang diperoleh Tribun-Papua.com, Senin (17/11/2025). 

Lomba ini digelar sebagai ruang kreatif bagi para pengrajin muda untuk belajar, berinovasi, sekaligus mengembangkan karya agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. 

Baca juga: Manajer Persipura Jayapura Tegaskan Tak Ada Tiket Gratis, Aparat Diminta Sikat Pemanjat Stadion

Pengembangan noken juga memiliki dampak ekonomi signifikan. 

"Mama-mama pengrajin selama ini menjadi penopang ekonomi oleh karena itu, Pemprov Papua Tengah berkomitmen untuk terus memperkuat pelatihan, pendampingan, dan pemasaran produk-produk budaya agar mampu berdaya saing lebih baik," ujarnya. 

Zakharias berpesan kepada peserta bahwa lomba ini bukan sekadar kompetisi, namun sebagai proses kreatif untuk mengekspresikan identitas, dan cerita budaya melalui karya. 

Sehingga peserta dapat memanfaatkan lomba ini dengan sebaik-baiknya. 

Baca juga: Bupati Yapen Resmikan Pasar Khusus Penjualan Ikan Asar di Serui, Ini Pesan Benyamin Arisoy

"Tampilkan karya, dan ceritakan budaya melalui anyaman noken yang dibuat dari hati,” pungkasnya. 

Pemprov mengajak seluruh masyarakat untuk memaknai peringatan Otsus sebagai momentum memperkuat budaya, mempertegas identitas, serta membangun Papua Tengah yang lebih maju, bermartabat, dan sejahtera. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved