Kerusuhan di Papua
Cerita Pengungsi Kerusuhan Wamena, Keguguran setelah Berlari Menyelamatkan Diri
Kerusuhan di Kabupaten Wamena beberapa waktu lalu masih meninggalkan memori buruk pada para warga.
TRIBUNPAPUA.COM - Kerusuhan di Kabupaten Wamena, Papua, beberapa waktu lalu masih meninggalkan memori buruk pada para warga, baik itu pendatang maupun warga asli yang tinggal di daerah itu.
Para warga yang berada di tengah-tengah kerusuhan hanya bisa menyelamatkan diri meski tempat tinggal beserta isinya sudah hangus terbakar.
Kisah pilu dialami Maria, seorang pengungsi asal Wamena asal Semarang yang mengalami keguguran saat kerusuhan berlangsung.
• Cerita Para Pengungsi yang Ingin Kembali ke Wamena: Kalau Pulang Kampung Saya Harus Mulai dari Nol
Maria yang sempat transit di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, mengatakan bahwa ia keguguran setelah berlari menyelamatkan diri pada hari kedua kerusuhan.
Saat itu, Maria tengah hamil 5 bulan.
"Saya bersama suami hendak bekerja (jual ayam) jam 8 pagi. Tapi waktu itu sudah kerusuhan jadi lari," kata Maria.
• Komnas HAM Minta Pengungsi Tak Sebarkan Informasi Bernada Provokasi terkait Kerusuhan Wamena
Saat di pengungsian, Maria mengalami pendarahan hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Maria bersama keluarganya berada satu minggu di lokasi pengungsian di Jayapura sebelum kembali ke kampung halamannya di Semarang, Jawa Tengah.
"Sekarang sudah mendingan tapi kata dokter tidak boleh capek-capek lagi," tutur Maria.
• Ekonomi di Wamena Mulai Menggeliat Pascarusuh, Namun Harga Makanan Mahal, 1 Ekor Ayam Rp600 Ribu
Maria mengaku trauma dan tidak ingin kembali ke Wamena.
Ia mengatakan baru tinggal selama dua minggu di daerah tersebut sebelum kerusuhan terjadi.
"Tidak (kembali ke Wamena). Takut sudah, kan tidak pernah lihat kayak gitu sebelumnya," ucap Maria.
• Sebut Tak Ada Lagi Warga Eksodus dari Wamena, Pangdam Cenderawasih: Kini Kita Fokus Pulihkan Situasi
Sementara, Hasan Basri (38), salah satu warga yang mengungsi, tetap berharap bisa kembali ke Wamena.
Hasan mengatakan sudah nyaman bekerja sebagai sopir angkot di Kabupaten Wamena.
"Saya tetap ingin kembali ke Wamena," kata Hasan saat ditemui di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Rabu (9/10/2019).
• Tewas dalam Kerusuhan Wamena, Dokter Soeko Marsetiyo akan Diabadikan Jadi Nama Rumah Sakit Tolikara