Sejarah
Ingat 11 Peneliti Ekspedisi Lorenz Disandera OPM Pimpinan Kelly Kwalik di Papua? Begini Kisahnya
Berita peristiwa penyanderaan lalu menggemparkan publik Tanah Air, kala itu. Tim Ekspedisi Lorentz berjumlah 11 orang itu terdiri dari WNA dan WNI.
Jenderal OPM Kelly Kwalik tak tahu siapa Yonif Linud 330 yang bakal mereka hadapi.
Yon 330 dapat embel-embel Rajawali bukan sembarangan lantaran sudah menjalani pelatihan layaknya pasukan khusus.
Baca juga: Benny Wenda Nyatakan Kemerdekaan Papua Barat, Jubir OPM: Kami Tak Percaya Dia
Tujuan pelatihan itu tak lain ialah memburu Si Krebo Hutan Fretilin di Timor-Timur.
Lengkaplah sudah Yon 330 ini, sudah terlatih baik, juga kenyang pengalaman tempur di palagan Timor-Timur yang amat keras itu.
Setibanya di Papua, Yon 330 melakukan persiapan dan koordinasi sebelum akhirnya mulai bergerak ke Daerah Persiapan (DP) di Kenyam.
Kompi dibagi dalam beberapa tim kecil.
Secara berangsur masing-masing tim dikirim ke daerah operasi.
Tim Pendawa I yang beranggotakan 25 orang mendapat giliran masuk tanggal 13 Mei 1996.
Pendawa I inilah yang bertugas menjadi 'Ring I' dalam pengejaran Kelly Kwalik.
Tim ini juga dipimpin oleh Kapten Agus Rochim.
Mereka berjalan menyusuri sungai Kilmik.
Berhari-hari Pendawa I melacak keberadaan sandera.
Pendawa I rupanya sudah berhasil mengendus keberadaan Kelly Kwalik beserta sandera setelah menemui bungkus permen dan pembalut wanita.
Mereka yakin keberadaan sasaran sudah dekat dan benar saja hal itu.
Baca juga: Tan Malaka: Kisah Bapak Republik Indonesia, Perjuangan hingga Pengembaraan Akhir
Pendawa I kemudian menguntit diam-diam, berhari-hari keberadaan Kelly Kwalik tanpa ia sadari sama sekali.