KKB Papua
Mengenal Distrik Beoga: Rawan KKB Papua, Tak Ada Guru dan Mobil hingga Fasilitas Superminim
Beoga terletak pada ketinggian 2.435 meter di atas permukaan laut (MDPL). Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membuat keamanan warga terusik.
TRIBUN-PAPUA.COM - Gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membuat warga Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, terusik.
Beoga terletak pada ketinggian 2.435 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Wilayah yang berbatasan dengan Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya itu tergolong terisolasi karena pesawat berbadan kecil menjadi satu-satunya moda transportasi yang bisa masuk ke Beoga.
Kapolsek Beoga, Ipda Ali Akbar yang telah bertugas selama 19 bulan di daerah tersebut mengaku, masyarakat harus merogoh kocek cukup dalam untuk masuk atau keluar Beoga.
Baca juga: Aparat Gabungan Tutup Pergerakan KKB Papua, Sejumlah Skenario Disiapkan Evakuasi 8 Korban
"Di Beoga kalau lagi aman, penerbangan masuk bisa sampai empat kali dalam sehari. Harga tiket (pesawat) untuk orang tanpa barang Rp 1,8 juta, kalau bawa barang ditimbang lagi tarifnya Rp 20.000 per kg," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (4/3/2022).
Ali Akbar mengatakan, sejak 23 Februari 2022 dirinya telah menerima Surat Telegram mutasi ke Polda Papua.
Namun serah terima jabatannya baru akan dilakukan pada akhir minggu ini.
Terkait listrik, Ali Akbar menyebutkan, seluruh rumah di Beoga telah memiliki panel surya dengan kapasitas terbatas.
"Kalau malam itu kita pakai listrik hanya untuk lampu (penerangan) saja, itu bisa bertahan sampai pagi. Pagi sampai sore kita pakai untuk keperluan lain, kaya cas HP itu biasanya siang," tuturnya.
Tidak ada mobil di Beoga
Di Beoga terdapat delapan kampung dengan luas wilayah mencakup 809.008 kilometer persegi.
Dengan luas wilayah tersebut, di Beoga tidak terdapat satu pun kendaraan roda empat.
Menurut Ali Akbar, satu-satunya kendaraan roda empat adalah ambulans milik Puskesmas Beoga.
"Mobil itu cuma ada satu ambulans yang sekarang taduduk (rusak). Kalau motor cukup banyak," kata dia.
Baca juga: Polisi Sebut Nau Waker Otak KKB yang Tewaskan 8 Pekerja Tower di Beoga Papua
Ali menambahkan, warga Beoga yang ingin memiliki motor harus membelinya di Kabupaten Mimika lalu mengirimnya menggunakan pesawat.