ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

pembunuhan TNI

Keluarga Irwan Anggara Tuntut Keadilan Atas Kasus Pembunuhan Anggota TNI di Sentani

Waktu saya bicara dengan Kasat (Kasat Reskrim) saya debat karena ada fakta, ketika keluar dari cafe dan ditusuk pasti berdarah dan memegang perut, kar

Tribun-Papua.com/Putri Nurjanah Kurita
PEMBUNUHAN : Paman Irwan, Ilham Pupir didampingi Kuasa Hukum Bernard Akasian (kiri) dalam jumpa pers di Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa, (6/5/2025). Pihak keluarga keberatan karena Ilhan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan oknum TNI. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Keluarga Irwan Anggara (35) merasa keberatan dan menutut keadilan atas penetapan status tersangka oleh pihak kepolisian.

Demikian disampaikan paman Irwan, Ilham Pupir didampingi Kuasa Hukum Bernard Akasian dalam jumpa pers di Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (6/5/2025).

Irwan ditetapkan sebagai salah satu tersangka kasus pembunuhan Serka Richard Lodowik Baransano, seorang anggota TNI yang bertugas sebagai Ba Timintel Korem 172/PWY.

Baca juga: Masyarakat Nengke II di Sarmi Sambut Positif Pembagian KK ke Kampung-Kampung

Peristiwa pengeroyokan yang menewaskan Serka Richard Lodowik terjadi, Jumat (28/3/2025) sekitar pukul 04.15 WIT dini hari di Cafe S Sentani, Kabupaten Jayapura.

Ilham mengatakan, kemenakannya adalah korban dari penganiayaan tersebut.

"Anak kami ini korban penganiayaan oknum aparat TNI yang menjadi korban pembunuhan," katanya.

Baca juga: Jayapura Beraksi Wujudkan Lingkungan Bebas Malaria

Kronologi Kejadian

Kuasa Hukum Bernard Akasian menjelaskan kronologi kejadian yakni pada tanggal 28 Maret 2025 itu Serka Richard datang ke Cafe S sekira pukul 2.00 dini hari dalam keadaan mabuk lalu masuk ke dalam ruangan nomor dua karena menurut dia ada rekan-rekannya di ruangan itu.

Menurut keterangan N (kasir) setelah itu Serka Richard menayakan apakah ruangan tadi sudah dibayar atau belum.

"Kasir bilang bapa sudah diselesaikan tapi kemudian dia bertanya lagi. Tiba-tiba memukul kasir," ujarnya seperti diceritakan N.

Baca juga: Lengkapi Administrasi Warga, Bupati Sarmi Serahkan 20 KK Untuk Warga Nengke II

Kasir yang memiki postur tubuh mungil itu langsung terjatuh. Kemudian Irwan yang saat itu berada di samping kasir berdiri dan ingin melerai tetapi kemudian Serka Richard juga memukulnya hingga berdarah di bagian kepala.

Irwan mengambil kikir gergaji tumpul untuk membela diri dengan mengarahkan kikir ke arah Serka Richard tetapi mengenai pinggangnya. Irwan lalu berlari memberitahu istrinya. Di saat yang sama dua orang tersangka lain CP dan TF mengejar Serka Richard keluar dari dalam cafe untuk berkelahi.

Baca juga: Sekolah Dasar di Kawasan 3T Biak Numfor Mulai Menerapkan USBK

"Ada CP dan TF mereka berdua kerja di cafe mengejar keluar lalu berkelahi. Irwan ini mengkuti bersama istrinya, sesampainya di halaman cafe korban membantingnya. Ketika itu kepalanya mengeluarkan darah sehingga menetes di jalan masuk cafe," katanya.

Setelah kejadian baku pukul itu, kasir langsung menelpon pemilik cafe yang juga ibu dari Irwan lalu membawanya ke rumah sakit.

Halaman
123
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved