Aliansi Mahasiswa Papua Desak KPK Berikan Izin Lukas Enembe Berobat ke Singapura

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Aliansi Mahasiswa Pemuda dan Rakyat (Ampera) Papua mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan izin Gubernur Papua non aktif, Lukas Enembe berobat ke Singapura.

Ketua Ampera Papua Elius Wenda mengatakan, pihaknya berbicara mengenai kesehatan Lukas Enembe yang terseret kasus dugaan korupsi yang saat ini ditahan oleh Lembaga anti rasuah tersebut.

Baca juga: KPK Kembali Periksa Lukas Enembe, Tanyakan Barang Bukti terkait Korupsi Proyek di Papua

"Kami tidak bicara kasus korupsi yang menjerat Lukas Enembe. Kami fokus kesehatan bapak gubernur saja," kata Elias kepada wartawan, di Perumnas II Waena, Selasa (31/1/2023).

Menurut Elias, KPK seharusnya merespons surat pengajuan berobat Lukas Enembe ke Singapura, karena hal itu menyangkut kesehatan orang nomor satu di Tanah Papua.

"Pengacara bapak Lukas Enembe sudah mengajukan surat ke KPK untuk berobat, tetapi dari KPK hingga saat ini tidak mengizinkan, sehingga kami minta KPK segera memberikan izin," tegasnya.

Dikatakan Elias, Ampera Papua meminta agar KPK tidak memperlakukan Lukas Enembe ibarat teroris.

Pada kesempatan tersebut, Ampera Papua juga menyampaikan tiga point penting yang menjadi tuntutannya kepada KPK, antara lain, Minta KPK tidak perlakukan Lukas Enembe seperti tahanan teroris. Beliau sedang sakit, jadi segera lepas borgol kalau mau dibawa keluar.

Baca juga: Diperiksa KPK Sebagai Saksi Kasus Suap Kontraktor Papua, Begini Kondisi Terbaru Lukas Enembe

Kemudian, Ampera juga meminta agar KPK segera memberikan izin Lukas Enembe berobat ke Singapura. Jika tidak, dan terjadi apa-apa dengan keselamatan Lukas Enembe, KPK harus bertanggungjawab di hadapan rakyat Papua.

Selain itu, KPK segera menghentikan usaha mencari-cari kesalahan yang tidak masuk akal terhadap Gubenrur Papua. (*)