ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pengungsi Lanny Jaya

2.000 Pengungsi Lanny Jaya Tolak Pulang Sebelum TNI Ditarik dari Kampung

“Kami minta mereka (TNI) harus segera ditarik dari kampung kami. Kami mau kembali ke rumah, tapi kalau masih ada mereka, kami tidak aka

Tribun-Papua.com/Noel Iman Untung Wenda
BERSALAMAN: suasana masyarakat pengungsi di distrik Melagu Kabupaten Lanny Jaya saat menyambut anggota dan ketua DPR Provinsi Papua pegunungan di Diatrik Melagi  Kabupaten Lanny Jaya, Kamis, (24/10/2025). 2.000 orang pengungsi menolak kembali ke kampung mereka sebelum TNI meninggalkan daerah itu. 

Sementara itu, Ketua II DPR Papua Pegunungan, Terius Yigibalom, menegaskan bahwa persoalan serupa tidak hanya terjadi di Lanny Jaya, tetapi juga di berbagai wilayah pegunungan lain.

“Kondisi ini bukan hanya di Lanny Jaya. Hampir di seluruh wilayah pegunungan masyarakat hidup dalam ketakutan. Negara harus hadir untuk melindungi, bukan membuat rakyat trauma,” tegasnya.

Baca juga: Yunus Wonda Lantik Kepala OPD, Kepala Sekolah, dan Kepala Puskesmas se-Kabupaten Jayapura

Komisi V berjanji akan membawa hasil temuan dan aspirasi masyarakat ke tingkat provinsi untuk ditindaklanjuti melalui rapat bersama pemerintah daerah dan instansi terkait. Langkah itu diharapkan dapat mempercepat pemulihan layanan dasar di wilayah konflik.

Sementara itu Ketua Komisi V DPR Papua Pegunungan Ironi Kogoya menegaskan bahwa aspirasi ini telah diterima dan didengar langsung oleh tiga fraksi yang tergabung dalam komisi 5 sehingga pihaknya bersama para anggota dewan akan membicarakan hal ini ke pemerintah provinsi dan selanjutnya akan melakukan sejumlah tahapan.

"Hari ini kami dari tiga fraksi sudah hadir yang akan membicarakan masalah ini sehingga kami dari komisilima juga akan berupaya untuk menyampaikan ke pemerintah provinsi pemerintah kabupaten dan terakhir akan disampaikan ke panglima karena mereka yang memiliki kewenangan," katanya.

Dalam kesempatan itu juga para ketua dan anggota DPR memberikan sejumlah penguatan kepada para pengungsi dan menyerahkan sejumlah bantuan bahan makanan.

Baca juga: Bulog Papua Pastikan Stok Beras Aman Hingga Akhir Tahun

Dari pantauan Tribun-Papua.Com, hingga kini aparat TNI masih berada di lokasi penyerbuan yang terjadi pada 5 Oktober lalu. Saat itu, pasukan dilaporkan melakukan penyerbuan ke permukiman warga pada hari Minggu pukul 08.20 WIT, bertepatan dengan pelaksanaan ibadah perjamuan kudus.

Akibatnya, jemaat panik dan berhamburan keluar gereja, hingga tidak lagi berani mengikuti ibadah sampai hari ini. Aktivitas bertani, berburu, dan berkebun tidak dapat dilakukan lagi karena rasa takut.(*)

Sumber: Tribun Papua
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved